ESSAI
YANG
MUDA MEMBANGUN, YANG MUDA MENGHANCURKAN
Korupsi,
saat ini nama itu sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Karena Indonesia
mendapat peringkat 64 sebagai Negara terkorup di dunia dari 127 negara menurut
data Tranparency International (TI) pada tahun 2013. Korupsi identik dikaitkan
dengan pejabat, tapi kini mulai meluas ke PNS, keluarga bahkan pelajar. Banyak
pemberitaan tentang korupsi di media elektronik dan media cetak hingga menjadi
catatan buruk Negara di mata dunia. Sebenarnya apa itu korupsi? Arti kata
Korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu penyelewengan atau
penyalahgunaan uang. Pendidikan korupsi saat ini belum menjadi mata pelajaran
khusus di sekolah maupun di kampus.
Kampus
adalah tempat awal pendidikan anti korupsi. Korupsi bukan dalam konteks luas yang
dimaknai masyarakat pada umumnya yaitu sudah mencuri uang rakyat, mempunyai
rekening gendut, memakai fasilitas mewah tanpa toleransi, membeli barang mewah
bermerek diluar negeri tanpa memikirkan bahwa masih banyak rakyat yang
kelaparan. Bukan, bukan seperti itu. Namun ini dalam konteks yang sempit dan sederhana
ada dalam kehidupan sehari-hari seperti mengembalikan uang kembalian berlebih,
menemukan uang atau dompet di kampus, meminta uang kepada orang tua dengan
jujur, jujur ketika membayar makan, berusaha untuk tidak stelat datang ke
kampus,. Tak sampai disitu saja, mencontek saat ujian juga sudah dikategorikan
korupsi. Karena sudah menggambil yang bukan hak kita. Hal kecil memang, tapi
bila ini dibiarkan maka dikhawatirkan akan menjadi karakter ketika kerja hingga
berkeluarga. Sungguh indah bila hal itu disadari sejak dini, karena dari hal
kecil bisa menimbulkan perubahan yang besar, agar Indonesia menjadi Negara maju
yang disegani Negara lain.
Anti
korupsi baiknya datang dari hati bukan dari tivi. Pesan tivi alias televisi
tidak akan mempengaruhi jika tidak ada nurani. Diam itu emas tapi untuk urusan
korupsi, vokal menjadi penting dan ini berbeda dengan provokator. Pelajar atau
mahasiswa merupakan tombak perubahan yang memiliki dua sisi, bisa membangun
kearah lebih baik atau sebaliknya.
Amanda Dessy Utami
No comments:
Post a Comment